Jumat, 25 Oktober 2013

Lebih Memilih untuk Taat kepada ALLAH SWT

 بسم الله الرحمن الرحيم 

Lebih Memilih untuk Taat kepada ALLAH SWT


Tulisan ini hanya sekadar catatan sederhana saya.... Semoga dapat bermanfaat bagi saya pribadi dan semuanya. Aamiin.

          Segala puji hanya bagi Allah عَزَّ وَ جَلَّ, Rabb alam semesta. Pujian yang banyak, baik, lagi membawa berkah. Kita memuji-Nya, memohon pertolongan-Nya, dan memohon ampun kepada-Nya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan jiwa-jiwa dan kejelekan amal-amal kita. Kita juga selalu memohon kepada Allah agar senantiasa berada dalam lindungan-Nya. Hanya kepada Allah lah kita beribadah dan hanya kepada-Nya lah kita memohon pertolongan. Allah; Rabb yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ, keluarga, para sahabat beliau, dan juga siapa saja yang mengikuti ajaran dan petunjuknya. 

Kita bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah dan diibadahi kecuali hanya Allah SWT yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Kita bersaksi bahwa Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ adalah hamba dan rasul-Nya. 

Firman Allah عَزَّ وَ جَلَّ dalam Al-Qur'an surah Ali 'Imran: 102 yang artinya:

"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim." [QS. Ali 'Imran: 102]

Firman Allah عَزَّ وَ جَلَّ dalam Al-Qur'an surah Al-Ahzab: 70-71 yang artinya: 

"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar, niscaya Allah akan memperbaiki amalan-amalanmu dan mengampuni dosa-dosamu. Dan bagi yang menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia menang dengan kemenangan yang agung." [QS. Al-Ahzab: 70-71]


          Sesungguhnya manusia pasti akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah atas segala nikmat yang telah Allah berikan kepadanya dan untuk apa nikmat-nikmat tersebut. Dalam sebuah hadis disebutkan, dari Ibnu Umar r.a, dari Ibnu Mas'ud r.a, dari Nabi صَلَّى اللهَ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ, bahwa beliau bersabda: "Tidak akan tergelincir kaki seorang anak Adam pada hari kiamat dari sisi Rabbnya hingga ia ditanya lima hal; Tentang umur untuk apa ia habiskan, tentang masa muda ke mana ia gunakan, tentang harta dari mana ia dapatkan dan ke mana ia infakkan, dan apa yang telah ia kerjakan terhadap (ilmu) apa yang telah ia ketahui." 
[Shahih Sunan At-Tirmidzi, nomor: 2416; Hadis Sahih]

Masih banyak lagi dalil-dalil lainnya baik dari Al-Qur'an maupun dari Al-Hadis yang menjelaskan tentang anjuran yang mengarah kepada ketaatan kepada Allah SWT. 

          Saudara/i-ku seiman, mari kita bersama-sama menyadari, introspeksi diri atas apa yang telah kita lakukan selama ini, tentunya dalam skala status kita sebagai seorang yang beragama Islam, seorang mukmin, apakah yang kita perbuat selama ini sudah mencerminkan apa yang diharapkan Allah dan Rasul-Nya sebagaimana yang termaktub dalam Al-Qur'an dan Al-Hadis?.... Itu semua kembalinya ke diri kita masing-masing. Di sini, penulis hanya berusaha dan sekadar kembali mengingatkan dan mengajak diri penulis pribadi dan para pembaca yang budiman untuk senantiasa taat kepada Allah عَزَّ وَ جَلَّ, tentu untuk kebaikan kita semua. Insya Allah, selagi kita masih diberi nikmat berupa kesempatan, nikmat kesehatan, dan pastinya nikmat umur panjang oleh Allah yang hingga saat ini dapat kita rasakan. Alhamdulillaah. 

          Memang, jika kita benar-benar sadar, bahwa di sekeliling kita sangat banyak kemaksiatan dan dosa yang beraneka warna dan merajalela yang meliputi sekeliling kehidupan kita yang semuanya tak lepas dari pengaruh makhluk yang bernama setan dan sejenisnya yang selalu mengajak manusia kepada berbuat maksiat dan dosa melalui bisikan-bisikan ke dalam hati dan pikiran kita. Namun, perlu kita sadari bahwa itu semua dapat kita tepis dan hindari. Sungguh, Allah menciptakan manusia jauh lebih sempurna dibandingkan dengan makhluk yang bernama setan dan sejenisnya. Manusia, dengan segala keistimewaannya jauh lebih sempurna daripada setan dan sejenisnya. Manusia jauh lebih kuat daripada setan dan sejenisnya, termasuk di dalam mengelak berbagai bentuk ajakan-ajakan buruknya. Tentunya, semua bergantung pada keimanan dan ketakwaan seseorang yang mampu berangsur menjadi suatu dimensi kekuatan yang sangat dahsyat di dalam diri seseorang yang juga memiliki kapabilitas dalam mengabaikan segala hal yang buruk (maksiat dan dosa), sekaligus membentengi setiap diri seseorang dari berbuat maksiat dan dosa. 

          Saudara/i-ku seiman. Yakinlah, bahwa di dalam diri dan jiwa kita tertampung kekuatan yang sangat dahsyat, tentunya kekuatan kebaikan (kekuatan positif), kekuatan yang mampu mencegah dan menolak segala keinginan atau niatan yang tidak baik dan tentunya membentengi diri kita dari segala bentuk dosa dan kemaksiatan yang ada di sekeliling kita. Kekuatan yang sangat dahsyat yang mengajak kita untuk selalu membimbing kita ke jalan yang benar, dan mampu mengantarkan kita menjadi seorang hamba yang saleh dan tentunya masih banyak lagi fungsi dari kekuatan yang sangat dahsyat tersebut. Namun, terkadang kita sendiri lupa dan belum menyadari sepenuhnya akan eksistensi atau keberadaan kekuatan yang sangat dahsyat tersebut dari dalam diri dan jiwa kita yang mungkin ada juga yang belum merasakan aura kedahsyatannya. 

          Jika kita belum merasakannya, merasakan aura dahsyatnya kekuatan kebaikan tersebut dari dalam diri, hati, jiwa, dan naluri kita, maka, mungkin tiap elemen kekuatan itu belum sepenuhnya menyatu dalam diri kita. Mungkin masih setengah-setengah, mungkin juga masih tersebar letaknya di dalam diri kita yang juga dikarenakan kondisi iman kita yang masih fluktuatif atau bahkan masih lemah. Tentu, semua itu ada jalan keluarnya, semuanya dapat kita raih dengan cara kita harus lebih banyak berbuat baik, melakukan amal-amal kebaikan, sekecil apapun, banyak mengingat dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, tafakur, di mana pun dan kapan pun kita berada, banyak introspeksi diri yang dapat dilakukan melalui siklus kehidupan kita dalam sehari, dan masih sangat banyak hal-hal baik lainnya yang dapat kita perbuat, semampu kita. Maka, Insya Allah, jika kita melakukannya dengan konsisten dan penuh istiqamah di dalamnya, maka dengan izin Allah, kekuatan yang dahsyat itu akan dapat kita rasakan, tentunya melalui proses restrukturisari iman dan takwa kita kepada Allah عَزَّ وَ جَلَّ menjadi suatu eksistensi yang utuh dan sempurna. 

          Saudara/i-ku seiman. Yakinlah, bahwa setiap kita, di dalam diri dan jiwa kita terdapat kekuatan kebaikan yang sangat dahsyat (kekuatan positif) tersebut. Teruslah bisikkan ke dalam hati, jiwa, pikiran, dan diri kita: "Lebih Memilih untuk Taat kepada Allah SWT" dan teruslah bisikkan secara berulang-ulang tatkala kita sedang dihadapkan atau diajak untuk berbuat dosa atau maksiat oleh orang lain atau oleh setan dan sejenisnya. Pasti, jika disuruh memilih, maka hati baik kita akan menolak dosa atau kemaksiatan tersebut dan akan lebih memilih untuk taat kepada Allah SWT dan kepada segala perintah-Nya serta menjauhi segala larangan-Nya. Hal ini juga dapat dijelaskan bahwa semua anggota tubuh kita, jika akan digunakan untuk bermaksiat, maka pada dasarnya anggota-anggota tubuh kita menolak dan enggan untuk berbuat dosa atau maksiat tersebut, andai anggota-anggota tubuh kita (selain mulut kita) dapat berbicara. 

Wallaahu A'lam bish-Shawaab 


Jumat, 18 Oktober 2013

Surah Al-Fatihah dan Terjemahnya

Surah Al-Fatihah dan Terjemahnya


بسم الله الرحمن الرحيم 

SURAH AL-FATIHAH dan TERJEMAHNYA

سُوْرَةُ الفَاتِحَةِ

 (1) بسم الله الرحمن الرحيم

 (2) الحمد لله رَبِّ العالمين

 (3) الرحمن الرحيم 

 (4) مالك يوم الدين

 (5) إياكَ نعبد و إياكَ نستعين

 (6) اهدنا الصراط المستقيم 

 (7) صراط الذين انعمتَ عليهم غير المغضوب عليهم و لا الضالين

*Terjemahnya:

[1] Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.

[2] Segala Puji Bagi Allah, Tuhan Semesta Alam,

[3] Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang,

[4] Pemilik Hari Pembalasan. 

[5] Hanya kepada Engkaulah kami Menyembah dan Hanya kepada Engkaulah kami Mohon Pertolongan. 

[6] Tunjukilah kami Jalan yang Lurus, 

[7] (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau Beri Nikmat kepadanya; Bukan (jalan) mereka yang Dimurkai, dan Bukan (pula jalan) mereka yang Sesat. 



*Referensi: 
Mushaf Al-Qur'an Terjemah [Masjid Agung Al-Azhar]
Edisi Tahun 2002
Departemen Agama RI [Sekarang; Kementerian Agama RI]

Diterjemahkan oleh:
Yayasan Penyelenggara Penerjemah Al-Qur'an

Disempurnakan oleh:
Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur'an

Diterbitkan Oleh:
al Huda [Kelompok Gema Insani].

Semoga Bermanfaat Terutama dari Segi Terjemahannya. 

Surah Al-Fatihah dan Terjemahnya


بسم الله الرحمن الرحيم 

SURAH AL-FATIHAH dan TERJEMAHNYA

سُوْرَةُ الفَاتِحَةِ

 (1) بسم الله الرحمن الرحيم

 (2) الحمد لله رَبِّ العالمين

 (3) الرحمن الرحيم 

 (4) مالك يوم الدين

 (5) إياكَ نعبد و إياكَ نستعين

 (6) اهدنا الصراط المستقيم 

 (7) صراط الذين انعمتَ عليهم غير المغضوب عليهم و لا الضالين

*Terjemahnya:

[1] Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.

[2] Segala Puji Bagi Allah, Tuhan Semesta Alam,

[3] Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang,

[4] Pemilik Hari Pembalasan. 

[5] Hanya kepada Engkaulah kami Menyembah dan Hanya kepada Engkaulah kami Mohon Pertolongan. 

[6] Tunjukilah kami Jalan yang Lurus, 

[7] (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau Beri Nikmat kepadanya; Bukan (jalan) mereka yang Dimurkai, dan Bukan (pula jalan) mereka yang Sesat. 



*Referensi: 
Mushaf Al-Qur'an Terjemah [Masjid Agung Al-Azhar]
Edisi Tahun 2002
Departemen Agama RI [Sekarang; Kementerian Agama RI]

Diterjemahkan oleh:
Yayasan Penyelenggara Penerjemah Al-Qur'an

Disempurnakan oleh:
Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur'an

Diterbitkan Oleh:
al Huda [Kelompok Gema Insani].

Semoga Bermanfaat Terutama dari Segi Terjemahannya.