Senin, 30 November 2015

Indahnya Persahabatan

بسم الله الرحمن الرحيم 

Indahnya Persahabatan

Ditulis oleh: Manhajuddin Zuhudi 

 

          Alhamdulillaahi Rabbil 'Aalamiin. Segala puji syukur kita hanya kepada Allah 'Azza wa Jalla yang telah menciptakan kita dan memberi kita sangat banyak kenikmatan yang tak terhitung bilangannya. Shalawat beriring salam kita haturkan kepada baginda tercinta kita; Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam karena atas perjuangan beliaulah ajaran Islam dan risalah yang beliau bawa dapat sampai kepada generasi kita ini. Pada kesempatan yang baik ini, saya tertarik untuk membuat tulisan tentang persahabatan yang saya beri judul "Indahnya Persahabatan". 

 

          Manusia pada hakikatnya diciptakan oleh Allah 'Azza wa Jalla menjadi makhluk sosial yang berpasang-pasangan, saling membutuhkan antara yang satu dengan yang lainnya dalam kehidupan ini. Beberapa firman-Nya telah termaktub di dalam Al-Qur'an, di antaranya ialah: 

*Al-Qur'an Surah An-Nisa': 1 (Terjemahannya) 

"Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)nya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu." 


*Al-Qur'an Surah Al-Hujurat: 10 (Terjemahannya)

"Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat." 

 

          Persahabatan itu merupakan suatu anugerah, fitrah, dan kenikmatan yang sangat indah dalam kehidupan ini. Bagaimana tidak, melalui persahabatan, akan terjalin suatu hubungan kekeluargaan di dalamnya. Melalui persahabatan, akan terjalin hubungan interaksi dan komunikasi yang dapat saling membutuhkan dan membantu satu salam lainnya. Melalui persahabatan, kita dapat saling berbagi cerita, saling menasihati dalam kebaikan, kita dapat saling mengukur diri ini sejauh mana pencapaian dan kekurangan yang ada pada diri kita, kita juga dapat saling berbagi ilmu, kita dapat saling belajar, kita dapat saling bercerita dan bercanda tawa; saling menghibur dalam kebaikan, kita dapat saling membantu bila ada dari teman kita yang membutuhkan bantuan kita, kita juga dapat saling memotivasi diri untuk bersama-sama menggapai puncak kesuksesan. Melalui persahabatan ini juga, kehidupan kita akan lebih terasa berwarna dan tidak monoton. Itulah mengapa persahabatan itu sangatlah penting dalam kehidupan ini dan yang juga tidak kalah pentingnya adalah usaha kita untuk selalu tetap menjalin komunikasi dan silaturahim kepada teman-teman kita di manapun mereka berada, berapapun jauhnya dari tempat tinggal kita, karena melalui tetap menjaga hubungan silaturahim-lah akan semakin tercipta rasa kasih sayang dan indahnya persahabatan kita. 

 

 

الحمد لله رب العالمين 

~Semoga Bermanfaat ~ 

Rabu, 14 Oktober 2015

SEMANGAT TAHUN BARU ISLAM

بسم الله الرحمن الرحيم

 

SEMANGAT TAHUN BARU ISLAM (HIJRIAH)

Ditulis oleh: Manhajuddin Zuhudi 

 

          Alhamdulillaah. kita bersyukur kepada Allah 'Azza wa Jalla Yang telah menciptakan kita, Yang telah memberi kita berbagai macam kenikmatan dalam hidup di dunia ini, baik yang terlihat oleh kedua mata kita maupun kenikmatan yang tidak terlihat oleh kedua mata kita namun tetap dapat kita rasakan keberadaan nikmat tersebut, juga atas nikmat kesehatan dan umur panjang yang senantiasa tetap melekat pada diri kita dan sangat banyak nikmat dari-Nya yang tak mungkin dapat kita hitung satu per satu jumlahnya. Shalawat beserta salam penulis haturkan kepada baginda tercinta Nabi mulia, Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam yang telah sangat berjasa di dalam mengemban amanah dakwah Islam di permukaan bumi ini dan karena beliau lah ajaran Islam dapat tetap tumbuh berkembang sehingga sampailah ajaran-ajarannya kepada generasi kita saat ini. Alhamdulillaah. Pada kesempatan yang baik ini, tepatnya di awal tahun baru Islam (Hijriah), 1 Muharram 1437 H yang baru saja menghampiri kita, penulis sangat termotivasi untuk membuat tulisan lagi yang Insya Allah dapat bermanfaat. Aamiin. 

 

          Tahun baru Islam dalam sistem kalender hijriah baru saja tiba menghampiri kehidupan kita. Tepatnya pada hari Rabu, 1 Muharram 1437 H / 14 Oktober 2015 M. Kita sebagai umat Islam sudah seharusnya lah kita berbangga akan identitas diri kita yang beragama Islam. Bagaimana tidak, Allah saja sudah menegaskan dalam firman-Nya dalam surah Ali 'Imran nomor ayat yang ke-19 yang berbunyi: 

 

 إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ إِلَّا مِن بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ ۗ وَمَن يَكْفُرْ بِآيَاتِ اللَّهِ فَإِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ (19) 

 

Artinya: "Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang diberi Kitab (yaitu Kitab-kitab yang diturunkan sebelum Al-Qur'an) kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Orang yang ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-Nya." QS. Ali Imran: 19 

 

          Demikianlah Allah 'Azza wa Jalla menegaskan di dalam firman-Nya yang termaktub di dalam Al-Qur'an bahwa agama satu-satunya yang diridhai dan ada di sisi Allah adalah hanya agama Islam. Maka dari itu, beruntung, bersyukur, dan berbanggalah kita sebagai orang Islam (Muslim). 

 

          Kehidupan di dunia ini terus berputar sesuai dengan ketentuan-Nya. Di antara ketentuan itu, dalam hal ini adalah pergantian tahun dalam kalender Islam (Hijriah) telah menjadi suatu kepastian akan eksistensinya dalam kehidupan setiap muslim di belahan bumi mana pun. Melalui kesempatan ini sebenarnya penulis sangat ingin mengajak saudara-saudara sekalian untuk juga bisa menjadikan penghitungan tanggal sesuai perputaran bulan pada porosnya berdasarkan Kalender Hijriah yang telah dimiliki Umat Islam sejak ribuan tahun silam untuk dijadikan patokan dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu sangatlah perlu dikarenakan dalam penetapan awal tahun baru Islam (seperti pada saat sekarang ini), penetapan awal bulan Ramadhan, awal bulan Syawal untuk menentukan hari Raya Umat Islam; 'Idul Fitri, termasuk juga dalam penentuan awal bulan Dzulhijjah yang di dalamnya juga terdapat hari Raya Umat Islam yaitu 'Idul Adha, yang termasuk hari-hari besar Islam yang tidak akan pernah luput dari kehidupan kita sebagai muslim. 

 

          Maka dari itu, berangkat dari tulisan sederhana ini, penulis mengajak diri penulis pribadi dan juga keluarga penulis dan tentu juga mengajak saudara-saudara sesama muslim sekalian untuk ayolah memulai untuk menjadikan Kalender Islam (Hijriah) sebagai patokan dan tolok ukur kita dalam menjalani kehidupan kita sebagai Umat Islam sehingga kita semua Insya Allah bisa benar-benar bersatu dan mudah-mudahan tidak ada perpecahan di antara kita (Umat Islam) yang mungkin disebabkan oleh perbedaan kapan mulai dan kapan selesai berkaitan dengan bagian dari Hari-hari Besar Islam seperti yang telah terjadi pada waktu-waktu sebelumnya. Berdasarkan relevansi judul pembahasan tulisan ini, dan masih berkaitan dengan beberapa poin penting di atas yang menjadikan kalender Islam (Hijriah) sebagai rujukan, maka dalam memunculkan dan menghadirkan rasa semangat untuk menjadi pribadi yang lebih baik di segala hal dan aspek yang baik-baik untuk bisa lebih ditingkatkan lagi, memantapkan tekad untuk bisa 'Hijrah' menuju pribadi yang lebih dicintai dan diridhai Allah 'Azza wa Jalla, untuk bisa 'Hijrah' dengan cara meninggalkan kebiasaan-kebiasaan dan hal-hal tidak baik yang pernah kita lakukan pada waktu sebelumnya, serta menjadi pribadi yang selalu meningkat iman dan takwanya kepada Allah itu dapat kita awali dari diri kita masing-masing dan tentunya berangkat dari menjadikan kalender Hijriah ini sebagai rujukan dalam kehidupan ini sebagai Muslim. Sehingga dengan demikian sangat diharapkan Semangat itu bisa muncul dan menggema hati, jiwa, dan pikiran kita mengawali dan membuka lembaran baru di Tahun Baru Islam ini. Wallaahu A'lam bi al-Showaab. 

 

الحمد لله رب العالمين 

~ Semoga Bermanfaat ~ 

Kamis, 17 September 2015

Kemuliaan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah

بسم الله الرحمن الرحيم 

KEMULIAAN 10 HARI PERTAMA BULAN DZULHIJJAH 

Ditulis oleh: Manhajuddin Zuhudi 


         Alhamdulillaah. kita bersyukur kepada Allah 'Azza wa Jalla yang telah melimpahkan banyak karunia dan kenikmatan kepada kita selama ini. Shalawat serta salam marilah kita bersama-sama sanjungkan kepada baginda tercinta kita Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam yang telah sangat berjasa demi tegaknya agama Islam hingga pada zaman kita sekarang ini melalui ajaran-ajarannya yang masih tetap melekat pada kehidupan kita saat ini. Selanjutnya, pada kesempatan yang baik ini dan khususnya saat ini kita berada di dalam bulan yang baik dan istimewa, bulan haram (Ada 4 bulan haram (Istimewa) sebagaimana yang termaktub di dalam surah at-Taubah ayat ke-36 termasuk yaitu bulan Muharram, Rajab, Dzulqa'dah, dan Dzulhijjah) yang sangat dimuliakan oleh Allah 'Azza wa Jalla dan juga Rasul-Nya dan terkhusus pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah ini. Alhamdulillaah. Saya terinspirasi untuk membahas tulisan tentang keistimewaan dan kemuliaan 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. 


          Firman Allah 'Azza wa Jalla di dalam Surah Al-Fajr, ayat ke-2 yang berbunyi: 

 ((2) وَ لَيَالٍ عَشْرٍ)

"Demi malam yang sepuluh."(Al-Qur'an Surah Al-Fajr: 2)

*Malam yang sepuluh di atas yang dimaksud adalah sepuluh terakhir dari bulan Ramadhan. Ada pula yang mengatakan sepuluh malam pertama pada bulan Dzulhijjah, dan ada pula yang mengatakan sepuluh yang pertama dari bulan Muharram termasuk di dalamnya hari Asyura. Wallaahu A'lam bi al-Shawaab

       

   Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam bersabda dalam hadisnya yang berbunyi: 

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيْهَا أَحَبُّ إِلَى اللهِ عَزَّ وَ جَلَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ يَعْنِيْ الْعَشْرُ الْأَوَّلُ مِنْ ذِيْ الْحِجَّةِ. قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ وَ لاَ الْجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ؟ قَالَ: وَ لاَ الْجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَ مَالِهِ، ثُمَّ لَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَالِكَ بِشَيْءٍ. متفق عليه 


"Tidak ada hari-hari di mana amal saleh di dalamnya lebih dicintai Allah 'Azza wa Jalla daripada hari-hari ini -- Sepuluh pertama bulan Dzulhijjah --. Para sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, tidak pula jihad di jalan Allah?" Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Tidak pula jihad di jalan Allah melainkan seseorang keluar dengan dirinya dan hartanya, kemudian tidak ada sedikit pun dari padanya yang kembali." Muttafaq 'Alaih 


          Jelas oleh kita, bahwa hari-hari di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah ini adalah hari-hari yang sangat dicintai oleh Allah 'Azza wa Jalla berupa amal-amal saleh yang kita kerjakan. Pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah ini juga dilipatgandakannya pahala di setiap amal saleh yang dikerjakan. Kita sangat dianjurkan untuk benar-benar serius dan bersungguh-sungguh di dalamnya dengan memperbanyak ketaatan dan beribadah kepada Allah, memperbanyak dzikir kepada-Nya dengan Takbir (الله أكبر), Tahlil (لا إله إلا الله), Tahmid (الحمد لله), dan juga Tasbih (سبحان الله / سبحان الله و بحمده، سبحان الله العظيم), memperbanyak berpuasa sunnah termasuk berpuasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah di saat seluruh jama'ah haji di Makkah melaksanakan wukuf di Arafah yang menjadi puncak dari serangkaian Ibadah Haji, memperbanyak do'a, meningkatkan shalat-shalat sunnah baik shalat-shalat sunnah di dalam shalat rawatib maupun shalat-shalat sunnah di luar shalat rawatib, memperbanyak infak, dan memperbanyak amal-amal kebaikan lainnya khususnya selama sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah ini. 


*Referensi: 

Al-Qur'anul Karim dan Buku Ensiklopedi Muslim ~ Minhajul Muslim, hlm. 416. 


الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ 


~ Semoga Bermanfaat ~ 



Jumat, 17 Juli 2015

Puisi: Terima Kasih Ramadhan

بسم الله الرحمن الرحيم

 

Puisiku untuk Bulan Ramadhan

Terima Kasih Ramadhan 

Oleh: Manhajuddin Zuhudi 

 

Ramadhan... 

Terima kasih Ramadhan 

Kau telah menemani kami selama satu bulan lamanya

Terima kasih Ramadhan

Kau telah mendidik kami untuk senantiasa sabar dan Insya Allah. menjadi pribadi yang sabar 

Terima kasih Ramadhan 

Kau telah menjadikan kami lebih taat kepada Allah 

Terima kasih Ramadhan 

Kau telah menjadikan kami lebih bersahabat dekat dengan Al-Qur'an 

Terima kasih Ramadhan 

Kau telah mengajari kami hidup sederhana dan bersahaja 

Terima kasih Ramadhan 

Kau telah menuntun hati dan lisan kami untuk terus berdzikir 

Terima kasih Ramadhan 

Kau telah menjadikan kami semakin banyak berdo'a 

Terima kasih Ramadhan 

Kau telah menjadikan kami semakin sehat 

Terima kasih Ramadhan 

Kau telah memotivasi kami menjadi pribadi yang lebih giat dalam beribadah 

Terima kasih Ramadhan 

Kau telah menjadikan kami menjadi pribadi yang dermawan 

Terima kasih Ramadhan 

Kau telah berjasa dalam mendongkrak pahala kami 

Terima kasih Ramadhan 

Kau juga telah berjasa menjadikan dosa-dosa kami Diampuni 

Terima kasih Ramadhan 

Kau telah menjadikan kami semakin menjaga lisan, hati, pikiran, dan perilaku kami 

Terima kasih Ramadhan 

Kau telah menjadi pendamping istimewa dan teman yang baik dalam kehidupan kami 

Terima kasih Ramadhan

Atas segalanya 

Ramadhan... 

Datanglah lagi untuk menemani kami dalam keseharian kami untuk tahun depan hingga seterusnya. 

 

~ Kalau saja bulan Ramadhan adalah seorang manusia, pastilah ia sangat mulia dan pastinya akan diminta untuk selalu menemani dan jangan pernah pergi. "Sudah. kamu (Ramadhan) di sini saja bersama kami dan tidak usah pergi ke mana-mana." ~ 

 

*Karya: Manhajuddin Zuhudi 

Ditulis di Jakarta. Jum'at, 1 Syawal 1436 H / 17 Juli 2015 M 

 

~ Semoga Bermanfaat ~ 

 

الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ 

 

Kamis, 18 Juni 2015

Bulan Ramadhan yang Penuh Kemuliaan

بسم الله الرحمن الرحيم 

Bulan Ramadhan yang Penuh Kemuliaan

Ditulis oleh: Manhajuddin Zuhudi 


Kamis, 1 Ramadhan 1436 Hijriah / 18 Juni 2015 Miladiah

 

          Alhamdulillaah. Segala puji hanya milik Allah, Rabb alam semesta ini. Dia-lah yang telah mengkaruniai sangat banyak kenikmatan kepada kita selama ini. Dan kita harus bersyukur dengan sangat banyaknya nikmat yang telah Allah anugerahkan kepada kita. Shalawat beserta salam kita junjungkan kepada baginda dan suri tauladan kita tercinta, Nabi Muhammad Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam, karena perjuangan beliaulah, maka Agama Islam tetap senantiasa terjaga kemuliaan dan eksistensinya hingga pada zaman kita saat ini. Pada kesempatan dan momentum yang sangat baik ini, saya akan membahas dan mengulas tentang kemuliaan bulan suci Ramadhan dengan sajian yang sedikit berbeda dari banyak artikel yang sudah ada. 

 

          Firman Allah 'Azza wa Jalla di dalam Al-Qur'an. Surah Al-Baqarah: 185

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (185)  

Terjemahannya: 

"Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, bagi siapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan bagi siapa yang sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur." (QS. Al-Baqarah (2): 185) 

 

          Alhamdulillaah. Bulan Ramadhan 1436 H yang sangat mulia baru saja datang menghampiri kita. Bulan Allah yang sangat agung, sangat mulia, sangat penuh dengan limpahan Rahmat, Pahala, dan Ampunan dari Allah 'Azza wa Jalla. Bulan yang sangat didambakan dan ditunggu mayoritas Umat Islam se-jagad raya ini karena sangat luar biasanya dibandingkan 11 bulan lainnya (di luar Ramadhan). Kita sudah sepatutnya bahkan wajib untuk kita berterima kasih banyak dan bersyukur kepada Allah 'Azza wa Jalla, karena telah menyampaikan kita kepada bulan Ramadhan ini. Betapa tidak. Bahkan sudah sejak 2 bulan sebelumnya kita telah seringkali berdo'a meminta kepada Allah 'Azza wa Jalla agar diberikan keberkahan pada bulan Rajab dan bulan Sya'ban, dan hingga kita telah disampaikan kepada bulan yang sangat mulia ini. Dengan datangnya dan disampaikannya kita kepada bulan penuh dengan kemuliaan ini, tentunya kita harus sadar dan memberikan apresiasi dan timbal balik rasa syukur kita kepada Allah 'Azza wa Jalla dengan selalu memanfaatkan seluruh waktu yang ada di bulan mulia ini untuk banyak beribadah, banyak berdzikir, banyak bersyukur, banyak belajar, banyak membaca Al-Qur'an, banyak bersinfak dan bersedekah, dan banyak berbuat amal-amal kebaikan lainnya yang masih sangat banyak jumlahnya. 

 

          Kemuliaan bulan suci Ramadhan ini tentu tidak secara cuma-cuma didapatkan oleh setiap hamba-Nya. Sangat dibutuhkan konsentrasi, fokus, dan kerja keras penuh atau mayoritas waktu kita sehari-hari selama satu bulan penuh untuk senantiasa memanfaatkan momentum istimewa berlimpah pahala ini secara maksimal dan sepenuh hati ikhlas hanya karena Allah 'Azza wa Jalla. Menggapai kemuliaan bulan Ramadhan juga sangat diperlukan suplai pemantapan Iman ke dalam hati kita sehingga juga akan mudah kita dapatkan Takwa itu sendiri yang menjadi esensi penting dalam bulan ini. Cara-cara lainnya agar kita bisa mendapatkan kemuliaan bulan Ramadhan ini juga dengan cara memperbanyak memohon ampun kepada Allah 'Azza wa Jalla, memperbanyak dzikir baik melalui hati maupun melalui lisan kita, selalu berusaha menjaga Shalat Berjama'ah 5 Waktu di Masjid atau di Musholla terdekat, memperbanyak membaca teks Arab dan teks terjemahannya, menghafal dan mentadabburi Al-Qur'an Al-Karim sebagaimana telah dijelaskan dalam firman-Nya pada surah Al-Baqarah ayat 185 di atas bahwa pada bulan Ramadhan-lah momen diturunkannya Al-Qur'an. Cara lainnya juga memperbanyak taubat dan mendekatkan diri kepada Allah 'Azza wa Jalla melalui masjid-masjid atau musholla-musholla yang ada, selalu berbuat baik kepada kedua Orangtua, Keluarga, Teman-teman, dan kepada sesama manusia yang ada di masyarakat, serta selalu cerdas dalam memanfaatkan sebagian besar waktu yang ada di setiap harinya selama satu bulan penuh dengan sebaik-baiknya untuk fokus dan memusatkan pikiran dan hati untuk memperbanyak beribadah di dalamnya. 

 

Semoga tulisan sederhana ini kiranya dapat menjadikan hati, jiwa, pikiran, dan diri ini untuk semakin tergerak untuk dapat senantiasa memanfaatkan waktu-waktu yang ada selama bulan suci Ramadhan ini dengan sangat baik dan selalu ada peningkatan Iman dan Takwa kepada Allah 'Azza wa Jalla. Dan semoga kita senantiasa Dikaruniai Allah 'Azza wa Jalla nikmat kesehatan selalu dan nikmat usia yang sangat panjang sehingga kita selalu bisa bertemu dengan bulan suci Ramadhan di tahun-tahun berikutnya hingga seterusnya. Aamiin, Aamiin, Aamiin Yaa Mujiiba as-Saa'iliina. Allaahumma Aamiin. 

 

*Referensi Terjemahan Ayat Al-Qur'an: 

Al-Qur'an Al-Karim. Masjid Agung Al Azhar yang diterbitkan oleh Gema Insani.

الحمد لله رب العالمين 

~ Semoga selalu Bermanfaat ~ 

Jumat, 22 Mei 2015

Kosakata Bahasa Arab Bagian IV

بسم الله الرحمن الرحيم

 

 

Kosakata Bahasa Arab Bagian IV 

الطَّعَامُ وَ الشَّرَابُ 

/ Ath-Tho'aamu wa Al-Syaroobu /

Makanan dan Minuman  

 

Ditulis oleh: Manhajuddin Zuhudi 

 

الطَّعَامُ / Ath-Tho'aamu / Makanan 

 

الشَّرَابُ / Asy-Syaroobu / Minuman

 

رُزٌّ / Ruzzun / Nasi 

 

لَحْمٌ / Lahmun / Lauk Daging 

 

دَجَّاجٌ  / Dajjaajun / Lauk Ayam

 

سَمَكٌ / Samakun / Lauk Ikan 

 

خَضْرَوَاتٌ  / Khodhrowaatun / Sayuran Hijau 

 

فَاكِهَةٌ / Faakihatun / Buah-buahan

 

خُبْزٌ / Khubzun / Roti 

 

فُوْلٌ الصُّوْيَا / Fuul al-Shuuyaa / Kacang kedelai

 

الفُوْلُ السُّوْدَانِيُّ / Al-Fuulu as-Suudaaniyyu / Kacang tanah

 

بَيْضٌ / Baidhun / Telur 

 

ذُرَّةٌ / Dzurrotun / Jagung

 

بَطَاطِسٌ / Bathoothisun / Kentang

 

خِيَارٌ / Khiyaarun / Timun 

 

جَزَرٌ / Jazarun / Wortel

 

سَلَطَةٌ / Salathotun / Selada

 

سَبَانِخٌ / Sabaanikhun / Sayur Bayam

 

حَسَاءٌ / Hasaa'un / Sup

 

مَاءٌ / Maa'un / Air

 

عَصِيْرٌ / 'Ashiirun / Jus

 

عَصِيْرُ الْبُرْتُقَالِ / 'Ashiiru al-Burtuqooli / Jus jeruk

 

شَايٌ / Syaayun / Teh

 

لَبَنٌ / حَلِيْبٌ / Labanun / Haliibun / Susu

 

حَلِيْبٌ الصُّوْيَا / Haliibu al-shuuyaa / Susu kedelai

 

قِشْدَةٌ / Qisydatun / Susu krim

 

ثَلْجٌ / Tsaljun / Es

 

بُوْظَةٌ / Buuzhotun / Es krim

 

قَهْوَةٌ / Qohwatun / Kopi

 

مَائِدَةٌ / Maa'idatun / Hidangan makanan

 

وَجْبَةٌ / Wajbatun / Porsi makanan

 

الفَطُوْرُ / Al-Fathuuru / Sarapan pagi

 

الغَدَاءُ / Al-Ghodaa'u / Makan siang

 

العَشَاءُ / Al-'Asyaa'u / Makan malam

 

الحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ 

~ Semoga Bermanfaat ~ 

Aamiin 

Kamis, 07 Mei 2015

Kosakata Bahasa Arab Bagian III

بسم الله الرحمن الرحيم

 

Kosakata Bahasa Arab Bagian III

 

التَّهْنِئَةُ  وَ الْعِبَارَاتُ

/ At-Tahni'atu wal 'Ibaarootu /

Ucapan Selamat dan Ungkapan-ungkapan

Ditulis oleh: Manhajuddin Zuhudi 

 

 

أَهْلاً وَ سَهْلاً / Ahlan wa Sahlan / Selamat datang 

 

كَيْفَ حَالُكَ / Kayfa haaluka / Bagaimana kabarmu (untuk laki-laki)

 

كَيْفَ حَالُكِ / Kayfa haaluki / Bagaimana kabarmu (untuk perempuan)

 

كَيْفَ حَالُكُمْ / Kayfa haalukum / Bagaimana kabar kalian 

 

بِخَيْرٍ، وَ الْحَمْدُ لِلهِ / bi-Khoirin, wa Alhamdulillaah / Baik, Alhamdulillaah (Segala Puji Hanya bagi Allah) 

 

صَبَاحُ الْخَيْرِ / Shobaahul Khoiri / Selamat Pagi 

 

صَبَاحُ السُّرُوْرِ / Shobaahus Suruuri / Pagi yang menyenangkan

 

نَهَارٌ سَعِيْدٌ / Nahaarun Sa'iidun / Selamat Siang 

 

مَسَاءُ الْخَيْرِ / Masaa'ul Khoiri / Selamat Sore 

 

مَسَاءُ السُّرُوْرِ / Masaa'us Suruuri / Sore yang menyenangkan 

 

لَيْلَةٌ سَعِيْدَةٌ / Laylatun Sa'iidatun / Selamat Malam 

 

مَعَكُمْ النَّجَاحُ / Ma'akum An-Najaah / Semoga Kesuksesan menyertaimu 

 

مَبْرُوْكٌ / مُبَارَكٌ / Mabruukun / Mubaarokun / Selamat / Semoga diberkahi 

 

حَسَنًا / Hasanan / Baik 

 

تَفَضَّلْ / Tafadhdhol / Silakan

 

أَنَا مَسْرُوْرٌ جِدًّا / Anaa masruurun jiddan / Saya sangat senang

 

بَارَكَ اللهُ لَكَ / Baarokallaahu laka / Semoga Allah memberkahimu

 

إِلَى اللِّقَاءِ / Ilaa al-Liqoo' / Sampai jumpa lagi / Sampai bertemu 

 

مَعَ السَّلاَمَةِ / Ma'as Salaamah / Semoga keselamatan menyertai(mu) 

 

 

الْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

 

~ Semoga Bermanfaat ~ 

 

Jumat, 01 Mei 2015

Kosakata Bahasa Arab Bagian II

بسم الله الرحمن الرحيم 

Kosakata Bahasa Arab Bagian II

Ditulis oleh: Manhajuddin Zuhudi

جِسْمُ الْإِنْسَانِ

/ Jismu al-Insaani /

Anggota Tubuh Manusia

شَعْرٌ / Sya'run / Rambut

 

رَأْسٌ / Ro'sun / Kepala 

أُذُنٌ / Udzunun / Telinga 

عَيْنٌ / 'Ainun / Mata 

حَاجِبٌ / Haajibun / Alis mata

جَفْنٌ / Jafnun / Kelopak mata 

رَمْشٌ / Romsyun / Bulu mata 

أَنْفٌ / Anfun / Hidung 

 

خَدٌّ / Khoddun / Pipi

 

 شَفَةٌ / Syafatun / Bibir 

 

فَمٌ / Famun / Mulut 

 

عُنُقٌ / رَقَبَةٌ / 'Unuqun / Roqobatun / Leher 

 

صَدْرٌ / Shadrun / Dada 

 

كَتِفٌ / Katifun / Bahu 

 

يَدٌ / Yadun / Tangan 

 

ذِرَاعٌ / Dziroo'un / Lengan tangan 

 

أُصْبُعٌ / Ushbu'un / Jari tangan 

 

ظُفْرٌ / Zhufrun / Kuku tangan

 

كَفٌّ / Kaffun / Telapak tangan 

 

بَطْنٌ / Bathnun / Perut 

 

فَخِذٌ / Fakhidzun / Paha 

 

رُكْبَةٌ / Rukbatun / Dengkul kaki 

 

قَدَمٌ / Qodamun / Telapak kaki 

 

الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ 

~ Semoga Bermanfaat ~

آمِيْنْ 

 

Bulan-bulan Hijriah dalam Kalender Islam

بسم الله الرحمن الرحيم 

Bulan-bulan Hijriah dalam Kalender Islam


مُحَرَّمْ

1. Muharram

صَفَرْ

2. Safar

رَبِيْعُ الْأَوَّلْ

3. Rabi'ul Awal

رَبِيْعُ الْآخِرْ

4. Rabi'ul Akhir

جُمَادِيْ الْأُوْلَى

5. Jumadil Ula

جُمَادِيْ الثَّانِيَةْ

6. Jumadil Tsaniah

رَجَبْ

7. Rajab

شَعْبَانْ

8. Sya'ban

رَمَضَانْ

9. Ramadhan

شَوَّالْ

10. Syawal

ذُوْ الْقَعْدَةْ

11. Dzulqa'dah

ذُوْ الْحِجَّةْ

12. Dzulhijjah


*Silakan dihafalkan ya.


الحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ 

~ Semoga Bermanfaat ~


Jumat, 17 April 2015

Kosakata Bahasa Arab Bagian I

بسم الله الرحمن الرحيم 

Kosakata Bahasa Arab 

Bagian I

Ditulis oleh: Manhajuddin Zuhudi

 

عَدَدُ السَّاعَاتِ

/ 'Adadu As-Saa'aati /

Bilangan Jam

 

سَاعَةٌ / Saa'atun / Jam

 

السَّاعَةُ الْوَاحِدَةُ / As-Saa'atu Al-Waahidatu / Jam Satu

 

السّاعَةُ الثَّانِيَةُ / As-Saa'atu Ats-Tsaaniyatu / Jam Dua

 

السَّاعَةُ الثّالِثَةُ / As-Saa'atu Ats-Tsaalitsatu / Jam Tiga 

 

السَّاعَةُ الرَّابِعَةُ / As-Saa'atu Ar-Roobi'atu / Jam Empat 

 

السَّاعَةُ الْخَامِسَةُ / As-Saa'atu Al-Khoomisatu / Jam Lima 

 

السَّاعَةُ السَّادِسَةُ / As-Saa'atu As-Saadisatu / Jam Enam 

 

السَّاعَةُ السَّابِعَةُ / As-Saa'atu As-Saabi'atu / Jam Tujuh 

 

السَّاعَةُ الثَّامِنَةُ / As-Saa'atu Ats-Tsaaminatu / Jam Delapan 

 

السَّاعَةُ التَّاسِعَةُ / As-Saa'atu At-Taasi'atu / Jam Sembilan 

 

السَّاعَةُ الْعَاشِرَةُ / As-Saa'atu Al-'Aasyirotu / Jam Sepuluh 

 

السَّاعَةُ الْحَادِيَةَ عَشْرَةَ / As-Saa'atu Al-Haadiyata 'Asyrota / Jam Sebelas 

 

السَّاعَةُ الثَّانِيَةَ عَشْرَةَ / As-Saa'atu Ats-Tsaaniyata 'Asyrota / Jam Dua Belas 

 

*Catatan Tambahan: 

1. Untuk pelafalan bilangan jam menggunakan tambahan setengah jam ==> Ditambah kata: 

وَ النِّصْفُ / Wan-Nishfu / Lewat Setengah Jam.

 

2. Untuk pelafalan bilangan jam menggunakan kurang setengah jam ==> Ditambah kata: 

إِلاَّ النِّصْفُ / Illaa An-Nishfu / Kurang Setengah Jam.

 

3. Untuk pelafalan bilangan jam menggunakan tambahan seperempat jam ==>

Ditambah kata: 

وَ الرُّبْعُ / War-Rub'u / Lewat Seperempat Menit. 

 

4. Untuk pelafalan bilangan jam menggunakan kurang seperempat jam ==> Ditambah kata: 

إِلاَّ الرُّبْعُ / Illaa Ar-Rub'u / Kurang Seperempat Menit.

الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ 

~ Semoga Selalu Bermanfaat ~ 

Aamiin

Jumat, 06 Maret 2015

Islamic Book Fair

بسم الله الرحمن الرحيم

 

 

مَعْرَضُ الْكِتَابِ الْإِسْلاَمِيِّ 

Pameran Buku Islam

Islamic Book Fair

 

Ditulis oleh: Manhajuddin Z.

         

          Pada kesempatan yang baik ini dan juga karena saat ini sedang bertepatan dengan diselenggarakannya pameran buku-buku Islam; Islamic Book Fair 1436 H di Istora Senayan ~ Jakarta. Penulis ingin membuat tulisan sederhana tentang Islamic Book Fair yang sangat spesial ini khususnya Islamic Book Fair yang ada di Jakarta. 

 

          Saat ini penyelenggaraan Islamic Book Fair di Jakarta telah memasuki tahun yang ke-14 tepatnya pada tahun 1436 Hijriah ini. Alhamdulillaah wa Subhaanallaah telah berlangsung selama lebih dari satu dekade dan setelah saya amati dan kunjungi sejak Islamic Book Fair Jakarta pada tahun 2009 lalu ternyata setiap penyelenggaraannya Alhamdulillaah selalu lancar dan sukses tentunya disertai dengan terus membludaknya pengunjung yang sangat luar biasa antusiasnya.  

 

          Islamic Book Fair yang diselenggarakan di Istora Senayan Jakarta adalah diakui sebagai pameran buku Islam terbesar se-Asia Tenggara karena memang hal itu dapat dibuktikan dengan sangat banyaknya penerbit-penerbit buku yang tergabung dalam Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) DKI Jakarta dan didukung dengan sarana tempat penyelenggaraan yang memang sangat luas (dua lantai) dan setiap pengunjung dapat dengan leluasa berada di dalam ruang pameran. 

 


          Islamic Book Fair di Istora Senayan Jakarta selalu disediakan panggung utama yang multifungsi. Mulai digunakan sejak acara resmi yaitu pembukaan pameran tersebut dilanjutkan dengan berbagai sajian yang menarik seperti:  'talkshow', pelatihan, 'workshop', diskusi, dan lain sebagainya yang tentunya bermanfaat dan menghibur para pengunjung pameran. 

 


          Islamic Book Fair setiap tahunnya selalu menyajikan tema-tema istimewa di setiap hari penyelenggaraannya. Selama ini, pameran Islamic Book Fair selalu diselenggarakan selama sepuluh hari dan dibuka mulai jam 10.00 WIB (pagi) sampai jam 20.30 WIB (malam) dan terkadang sampai jam 21.00 WIB pada tahun sebelumnya. 

 

          Bagi Anda yang mungkin belum berkunjung ke pameran yang sangat luar biasa ini, silakan datang dan kunjungilah. Islamic Book Fair yang diselenggarakan di Istora Senayan Gelora Bung Karno Jakarta ini selalu diadakan tiap tahun dan hampir di setiap bulan Februari-Maret. Diskon yang disediakan pun sangat menarik dan istimewa yaitu berkisar kurang-lebih mulai dari 30 % hingga 70 % sehingga Anda bisa sangat menghemat keuangan Anda dalam pembelian setiap bukunya dengan tetap bisa mendapatkan banyak buku yang diinginkan. 

 

الْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ 

Semoga Bermanfaat

Minggu, 15 Februari 2015

Nikmat dengan Bersyukur kepada Allah SWT

بسم الله الرحمن الرحيم

 

Nikmat dengan Bersyukur kepada Allah SWT

Oleh: Manhajuddin Zuhudi

 

          Alhamdulillaah. Segala puji hanya bagi Allah, Rabb alam semesta yang telah mengkaruniai kita berbagai nikmat yang wajib kita syukuri. Shalawat serta salam kita haturkan kepada baginda kita Nabi Muhammad Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam yang telah mengantarkan Umat Islam menuju kemuliaan dan kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan. Penulis tak lupa untuk mengucapkan terima kasih banyak kepada seluruh pembaca setia blog ini. Semoga kita semua dapat memahami dengan pemahaman yang baik dan benar dengan sepenuh hati serta menjadi termotivasi untuk lebih giat lagi dalam memperbanyak kebaikan di dunia ini sebagai bekal untuk kehidupan yang kekal abadi kelak. Aamiin.

 

          Pada kesempatan yang baik ini. Penulis ingin menyampaikan pemikiran tentang makna bersyukur karena dipandang perlu untuk lebih mengingatkan diri penulis pribadi serta menjadikan diri ini lebih banyak bersyukur kepada-Nya serta Insya Allah menjadi hamba-Nya yang jauh lebih baik lagi. Aamiin Yaa Rabbal 'Aalamiin.

 

          Pada hakikatnya bersyukur itu merupakan suatu bentuk kepuasan hati dan jiwa seseorang kepada Rabbnya dan hal itu menjadi suatu kenikmatan tersendiri dalam kehidupan seseorang. Implementasi dari rasa syukur itu sendiri bervariasi. Hemat penulis, perwujudan atau implementasi dari rasa syukur itu yang pertama, dapat dilafalkan dari lisan baik secara bersuara maupun secara berbisik atau pelan dengan mengungkapkan terima kasih berkaitan dengan apa yang telah ia peroleh. Kedua, rasa syukur juga dapat diimplementasikan melalui sujud syukur dan berdo'a kepada Allah SWT. Ketiga, perwujudan dari sikap syukur itu sendiri dapat dilakukan melalui amalan-amalan shalih lainnya seperti halnya saat seseorang memperoleh rezeki dalam bentuk uang yang sangat banyak kemudian cara mensyukurinya bisa dengan mengeluarkan zakat, infak, dan shadaqah melalui masjid-masjid atau musholla-musholla. 

 

          Landasan dari anjuran bersyukur sebagaimana mengacu pada firman Allah 'Azza wa Jalla pada Al-Qur'an surah Ibrahim ayat ke-7 yang berbunyi:

 

بسم الله الرحمن الرحيم 


وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيْدٌ.

Terjemahnya: "(Dan) Ingatlah ketika Tuhanmu (Allah) memperingatkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat." QS. Ibrahim: 14

 

              Semoga kita semua bisa menjadi hamba-Nya yang senantiasa ingat kepada Allah SWT dengan tetap menjaga kemurnian ketaatan kita hanya kepada Allah SWT serta bisa menjadi hamba-Nya yang banyak bersyukur dan pandai di dalam mensyukuri berbagai kenikmatan dari Allah SWT. Aamiin Yaa Rabbal 'Aalamiin.

 

الحَمْدُ لِلهِ رَبّش الْعَالَمِيْنَ 

 ~ Semoga Bermanfaat ~

 

          

   

     


Jumat, 02 Januari 2015

Nabi Muhammad Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam

بسم الله الرحمن الرحيم 

مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ

Nabi Muhammad Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam

 

          Segala puji hanya bagi Allah Rabb alam semesta. Alhamdulillaah kita bersyukur hanya kepada Allah yang telah mengkaruniai kita berbagai kenikmatan luar biasa dan nikmat-nikmat itu tidak bisa kita hitung satu per satu jumlahnya. Kita sangat bersyukur karena kita terlahir di dunia ini dalam keadaan fitrah Islam, kita memeluk agama yang mutlak kebenarannya di sisi Allah 'Azza wa Jalla yaitu Diinul Islaam atau Agama Islam. Alhamdulillaah. Shalawat serta salam juga tidak lupa penulis haturkan kepada baginda kita, Nabi akhir zaman kita, Nabi Muhammad Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam Tercinta karena beliau telah menunjukkan, mengantarkan, dan menyelamatkan Umat Islam dari masa jahiliah menuju ke masa Islamiah yang terang benderang atas petunjuk Allah Ta'ala dan nikmat tersebut masih dapat kita rasakan hingga pada zaman kita saat ini. Alhamdulillaah.

 

          Pada kesempatan yang sangat baik ini yang sebenarnya juga bertepatan pada tanggal 12 Rabi'ul Awal 1436 H, penulis memiliki niat untuk membuat tulisan spesial tentang Nabi Muhammad Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam yang penulis dasarkan pada buku-buku sejarah Islam yang penulis miliki. Pada kesempatan ini penulis hanya akan menyampaikan secara ringkas saja berkenaan dengan kehidupan Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam untuk lebih membuka wawasan pengetahuan kita tentang sejarah mulia beliau. 

 

          Sekitar tahun 570-571 M, seorang bayi keturunan Quraisy lahir di Mekah. Hingga saat ini tidak diketahui secara pasti berkaitan dengan apa nama yang diberikan oleh ibunya saat bayi itu dilahirkan. Bangsa Quraisy memberinya julukan al-Amiin الأَمِيْنْ yang artinya 'yang terpercaya'. -- sebuah gelar yang cukup terhormat. Al-Qur'an menyebutkan nama Muhammad secara jelas di dalam beberapa surah di antaranya surah Ali Imran ayat ke- 144, surah Al- Ahzab ayat ke- 40, surah Al-Fath ayat ke-29, dan surah Muhammad ayat ke-2. Nama seterusnya yang ia sandang adalah Muhammad (yang terpuji). Ayah bayi itu, 'Abdullah, meninggal saat ia masih dalam kandungan. Saat setelah dilahirkan, kemudian diserahkan kepada ibu pengasuh, Halimah Sa'diyyah. Dalam asuhannyalah Muhammad dibesarkan sampai usia empat tahun. Setelah itu, kurang lebih dua tahun dia berada dalam asuhan ibu kandungnya. Ketika berusia enam tahun, ibunya meninggal. Seakan-akan Allah ingin melaksanakan sendiri pendidikan Muhammad, orang yang dipersiapkan untuk membawa risalah-Nya yang terakhir. 

 

          Setelah ibunya Muhammad, Aminah meninggal, 'Abdul Muthalib kakeknya mengambil alih tanggung jawab merawat dan mengasuh Muhammad. Namun, dua tahun kemudian 'Abdul Muthalib meninggal karena renta. Tanggung jawab selanjutnya beralih kepada pamannya, Abu Thalib. Dalam usianya yang masih muda, Muhammad hidup sebagai penggembala kambing keluarganya dan kambing penduduk Mekah. Diriwayatkan bahwa ketika berusia dua belas tahun, Muhammad menyertai Abu Thalib, pamannya, dalam sebuah kafilah dagang menuju Suriah (Syam), tempat kemudian ia berjumpa dengan seorang pendeta yang dalam berbagai riwayat disebutkan bernama Bahira atau Buhairah. Pendeta itu kemudian melihat tanda-tanda kenabian pada Muhammad sesuai dengan petunjuk cerita-cerita sebelumnya. 

 

          Pada usia yang kedua puluh lima, Muhammad berangkat ke Syiria (Suriah) membawa barang dagangan saudagar wanita kaya raya yang telah lama menjanda, Khadijah. Dalam perdagangan ini, Muhammad memperoleh laba atau keuntungan yang cukup besar. Khadijah kemudian melamarnya. Lamaran itu diterima dan perkawinan segera dilaksanakan. Ketika itu Muhammad berusia 25 tahun, sedangkan Khadijah berusia 40 tahun. Dalam perkembangan selanjutnya, Khadijah adalah wanita pertama yang masuk Islam. Perkawinan bahagia dan saling mencintai itu kemudian dikaruniai enam orang anak, dua putra dan empat putri. Mereka adalah: Qasim, Abdullah, Zainab, Ruqayah, Ummu Kulsum, dan Fatimah. Dalam sejarah dijelaskan bahwa dua anak laki-laknya meninggal pada saat mereka masih kecil. Nabi Muhammad tidak kawin lagi sampai Khadijah meninggal ketika Muhammad berusia 50 tahun.  

 

          Peristiwa penting yang memperlihatkan kebijaksanaan Muhammad  terjadi pada saat ia berusia 35 tahun. Pada waktu itu bangunan Ka'bah rusak berat. Perbaikan bangunan Ka'bah itu dilakukan secara gotong royong. Para penduduk Mekah membantu pekerjaan itu dengan sukarela. Tetapi pada saat pekerjaan akan selesai, ketika pekerjaan tinggal mengangkat dan meletakkan batu hajar aswad di tempatnya semula, sempat timbul perselisihan di antara mereka. Setiap suku merasa berhak melakukan tugas terakhir dan terhormat tersebut yaitu mengangkat dan meletakkan batu hajar aswad. Perselisihan itu semakin tegang dan memanas hingga pada akhirnya para pemimpin Quraisy sepakat untuk mamutuskan bahwa orang yang pertama masuk ke Ka'bah melalui pintu Shafa, akan dijadikan hakim untuk memutuskan perkara ini. Ternyata orang yang pertama masuk ke Ka'bah itu melalui pintu Shafa adalah Muhammad. Ia pun dipercaya menjadi hakim. Ia lantas membentangkan kain dan meletakkan hajar aswad di tengah-tengah, lalu meminta seluruh kepala suku memegang tepi kain itu dan mengangkatnya bersama-sama. Setelah sampai pada ketinggian tertentu kemudian Muhammad meletakkan batu itu pada tempat semula. Dengan demikian, perselisihan yang tadinya sempat terjadi dapat diselesaikan dengan bijaksana dan semua kepala suku merasa puas dengan cara penyelesaian seperti itu. 

 

          Menjelang usianya yang keempat puluh tahun, Muhammad sudah terbiasa memisahkan diri dari kegalauan masyarakat, dan ia pun berkontemplasi ke gua Hira yang berjarak beberapa kilometer di sebelah utara Mekah. Di sana mula-mula Muhammad berjam-jam kemudian berhari-hari bertafakkur. Tepatnya pada tanggal 17 Ramadhan tahun 611 M, Malaikat Jibril muncul di hadapannya, kemudian menyampaikan wahyu Allah yang pertama kepadanya. Wahyu tersebut adalah surah Al-'Alaq ayat ke-1 hingga ayat ke-5. Dengan turunnya wahyu pertama itu, berarti Muhammad telah dipilih Allah sebagai nabi. ~ Subhaanallaah ~

 

*Sumber Referensi:

Buku History of the Arabs, karya Philip K. Hitti

Al-Qur'anul Kariim

Buku Sejarah Peradaban Islam (jilid II), karya Dr. Badri Yatim, M.A. 

 

~ Semoga Bermanfaat ~