Sabtu, 12 November 2016

UNTUKMU IBU

بسم الله الرحمن الرحيم 

UNTUKMU IBU

Ditulis oleh: Manhajuddin Z. 

Tulisanku untuk Ibu 

Ibu... kau lah surga yang tergelar lembut bagiku.
Kepadamu, ku berbagi bahagia. Kepadamu juga, kuberbagi cerita. 

Ibu, belaian lembut kasih sayangmu takkan tertandingi.
Dalam tiap do'amu, selalu kau sebut nama anakmu.

Ibu, kaulah pendamping setiaku, tatkala diri ini sendiri. Wajah tulusmu, pertanda kasih cintamu untuk anak-anakmu. Keningmu, menandakan kesungguhan perjuanganmu. 

Ibu, kau selalu menyiapkan segala perlu anak-anakmu. Inginmu, melihat sukses anak-anakmu. Harapmu, selalu yang terbaik bagiku. 

Ibu, kasih sayang dan pengorbananmu, tak akan pernah hilang dari memoriku. Jerih payahmu, tak akan terganti oleh apa pun itu. Keikhlasanmu, akan Allah balas dengan limpahan pahala untukmu. 

Ibu, maafkan aku, bila kini, ku belum sepenuhnya membahagiakanmu. Maafkan aku, bila belum sepenuhnya bisa banyak membantu. Maafkan aku, bila terkadang diri ini terkalahkan oleh kemauan diri yang tak menjadi harapmu. 

Ibu', do'akan aku selalu, agar kelak cita-citaku juga segala harapmu bisa terealisasi, agar dunia-akhirat sukses dalam ridhamu, ridha Rabbku, juga Rabbmu, melalui untaian do'a-do'amu yang kau panjatkan selalu.



*Ditulis oleh seorang yang masih miskin ilmu:
Manhajuddin Zuhudi Al-Baataafy
12 November 2016
#Ibu

Sabtu, 05 November 2016

PERSATUAN UMAT ISLAM INDONESIA

بسم الله الرحمن الرحيم 

PERSATUAN UMAT ISLAM INDONESIA

Ditulis oleh: Manhajuddin Z. 

 

 

Sedikit Berbagi Cerita Seputar Aksi Bela Islam II di Jakarta... 

           Masjid Istiqlal pada hari Jum'at, 4 Shafar 1438 H / 4 November 2016 M kemarin benar-benar tidak seperti biasanya. Umat Islam dari berbagai penjuru daerah mulai berdatangan pada Jum'at dini hari kemudian melanjutkan Shalat Fajr berjama'ah di Masjid. Pagi harinya bakda Shubuh, Umat Islam semakin banyak berdatangan hingga menjelang Jum'atan, jumlahnya pun semakin jauh lebih banyak, ratusan, bahkan ribuan yang memenuhi halaman dan Masjid Istiqlal. Semua sudut tempat wudhu dan kamar mandi pun terlihat telah banyak dipenuhi antrian. Menjelang pelaksanaan shalat Jum'at, Umat Islam telah memenuhi setiap lantai masjid, dari lantai utama hingga lantai paling atas juga terisi penuh bahkan hingga sampai membuat shaf-shaf di halaman luar masjid. Maasyaa Allaah. Benar-benar fenomena yang sangat jarang terjadi. Alhamdulillaah juga, setelah pagi harinya BMKG memprediksi DKI Jakarta pada hari Jum'at akan hujan, ternyata Allah berkehendak lain. Prediksi manusia terkalahkan oleh do'a-do'a dan harapan Umat Islam Indonesia yang sedang ada agenda penting pada hari itu.

           Waktu pelaksanaan shalat Jum'at pun semakin dekat. Diawali dengan beberapa informasi, himbauan, dan maklumat penting oleh MC, disambung dengan suara beduk tanda telah masuknya waktu Zhuhur / Jum'at. Mu'adzin bergegas mengumandangkan adzan pertamanya hingga usai. Jama'ah Jum'at melaksanakan shalat sunnah qabliyah hingga terdengan pembacaan ayat Al-Qur'an tentang anjuran shalawat Nabi kemudian khotib berujar salam dan dikumandangkanlah adzan kedua oleh Mu'adzin yang berbeda. Khotib Jum'at dipimpin oleh al-ustadz Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA. Beliau menyampaikan ceramahnya tentang "Keutamaan Syukur" yang menurut saya penyampaian ilmu dan materinya bagus disertai istilah-istilah bahasa Arab dan tafsir Al-Qur'an yang disampaikannya dengan seruan semangat. Dalam kurun waktu kurang lebih sekitar 35 menit, khotib menyudahi ceramahnya di hadapan ribuan Jama'ah yang memenuhi tiap lantai masjid Istiqlal.

          Iqamah kemudian dikumandangkan oleh Mu'adzin dan shalat Jum'at segera didirikan. Imam yang memimpin shalat Jum'at di masjid Istiqlal berdasarkan jadwal adalah al-ustadz al-haafizh Drs. H. Muhasyim Abdul Majid, MA (beliau sepertinya sedang berhalangan hadir) sehingga digantikan oleh al-ustadz al-haafizh H. Ahmad Husni Ismail, MA yang memimpin pelaksanaan shalat Jum'at di masjid Istiqlal. Pada raka'at pertama, imam melantunkan surah Al-Faatihah dan Al-A'laa dan di raka'at kedua, imam melantunkan surah Al-Faatihah dan surah Al-Ghaasyiyah dengan lantunan sangat merdu emosional menyentuh hati. 

           Seusai dilaksanakannya shalat Jum'at, dilanjutkan dengan shalat Jama' taqdim qashar 'Ashar dua raka'at bagi jama'ah musaafir. Bagi jama'ah muqiimiin tetap duduk berdzikir dan berdo'a masing-masing. Setelah selesai shalat, kemudian imam melanjutkan shalat ghaa'ib bersama jama'ah baru setelah itu dilanjutkan dengan do'a bersama dan ada beberapa jama'ah yang mendirikan shalat sunnah bakdiyah Jum'at. 


           Hari Jum'at, tepatnya pada tanggal 4 Shafar 1438 H / 4 November 2016 M adalah menjadi hari yang sangat luar biasa bagi Umat Islam Indonesia. Siang itu, seusai Jum'atan, Umat Islam yang berada di Masjid Istiqlal mendapatkan 'briefing' dan beberapa himbauan penting sebelum aksi demo digerakkan. Di antara himbauan yang saya dengar di antaranya himbauan agar kita berdemo secara rapi dan tertib, mau mengikuti komando (dari para tokoh Ulama'), kami dihimbau untuk tetap menunjukkan dan membuktikan bahwa Islam dan kita sebagai Umat Islam adalah umat yang cinta kebersihan, himbauan untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan dan tidak merusak fasilitas umum, serta himbauan untuk tidak mudah terprovokasi dengan keadaan selama demo. 

          Tidak lama setelah beberapa himbauan disampaikan, kemudian al-ustadz KH. Arifin Ilham menyampaikan yel-yel Islami kepada kami agar lebih kompak lagi dalam Aksi Bela Islam II. Berikut yel-yel yang sempat saya rekam dan dipimpin langsung oleh al-ustadz KH. Arifin Ilham adalah: "Aksi bela Islam, Aksi bela Islam, Aksi bela Islam, Allah Allahu Akbar!. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allah Allahu Akbar! Al-Qur'an imam kami, Al-Qur'an pedoman kami, Al-Qur'an petunjuk kami, Al-Qur'an satukan kami. Aksi bela Islam, Allah Allahu Akbar!. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allah Allahu Akbar! Al-Qur'an imam kami, Al-Qur'an pedoman kami, Al-Qur'an petunjuk kami, Al-Qur'an satukan kami. Aksi bela Islam, Allah Allahu Akbar!. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allah Allahu Akbar!. 

           Komandan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MU (GNPF-MUI) adalah al-ustadz KH. Bachtiar Nasir. Beliau-lah yang memimpin jalannya gerakan ini. Setelah 'briefing' selesai. Umat Islam kemudian bersiap-siap untuk turun keluar masjid Istiqlal bersama-sama, beramai-ramai, ada juga yang memanfaatkan waktu antri turun tangga dengan makan siang terlebih dahulu, ada juga beberapa yang kumpul terlebih dahulu dengan rombongannya masing-masing di lantai utama masjid. Subhaanallaah ~ 

           Hari tersebut benar-benar menjadi hari Jum'at yang sangat luar biasa dahsyat. Ulama'-ulama', Kiai-kiai, ustadz-ustadz, santri-santri, tokoh-tokoh masyarakat dari berbagai penjuru daerah, dari berbagai Pondok Pesantren dan Majelis Ilmu, dari banyak luar kota dan bahkan dari luar pulau Jawa termasuk hadir di antaranya Wakil Ketua DPR, bapak Fadli Zon, dan hadir juga gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) yang diiringi dengan seruan Takbir yang menggema masjid. Maasyaa Allaah ~ 

           Siang itu, kami beramai-ramai secara tertib keluar masjid Istiqlal dan turun memenuhi ruas-ruas jalan raya di sekitar masjid menuju ke arah Istana Merdeka yang kebetulan lokasinya tidak begitu jauh dari Masjid Istiqlal. Di tengah-tengah aksi demo yang sedang berlangsung, Alhamdulillaah. Allah pertemukan saya dengan sahabat saya, teman satu Pondok Al Mukmin seangkatan, seperjuangan yang juga ikut berdemo bersama rombongan dari Magelang (Jawa Tengah); Qomaruz Zaman, suami dari Amalia Sabila Zaman yang juga teman satu angkatan di Pondok. Sebelumnya juga di dekat pintu keluar masjid Al-Fattaah, saya sempat menyapa dan ngobrol sebentar dengan alumni yang baru saja lulus dari Pondok, namanya Humam Fikri yang datang bersama temannya. Siang itu juga saya sempat melihat rombongan dari Papua yang banyak di antaranya kalangan ikhwan dan akhwatnya, ada juga rombongan dari Madura. Maasyaa Allaah ~ Begitu dahsyat dan luar biasanya Agenda persatuan Umat Islam pada hari itu (Jum'at, 4 Shafar 1438 H / 4 November 2016 M). 

           Sekitar jam 14:54 WIB, adzan 'Ashar dikumandangkan dan kami masih dalam suasana berdemo di jalan raya. sebagian besar jama'ah dari luar daerah (Musaafiriin) yang sudah menjamak shalatnya tetap melanjutkan demonya dan sebagian besar dari kami (Muqiimiin) berbalik arah bergegas ke Masjid Istiqlal lagi untuk mendirikan kewajiban kami yaitu shalat 'Ashar berjama'ah. Alhamdulillaah, seusai kami shalat 'Ashar, banyak yang berlama-lama dalam dzikir dan do'anya, banyak juga yang membaca Al-Qur'an, sebagian ada juga yang rehat dan tidur di dalam dan luar ruang masjid. 

           Waktu terus berjalan, sore pun mulai datang menghampiri kami. Kami harus bergegas lagi untuk turun ke jalan raya bersama-sama untuk melanjutkan aksi kami dalam membela Agama tercinta ini juga pembelaan kami terhadap Al-Qur'an tercinta kami. Bakda 'Ashar, kami beramai-ramai berjalan kaki menuju ke titik kumpul; istana merdeka yang berdekatan dengan Monumen Nasional (Monas). Di sanalah tempat sentral berkumpulnya Umat Islam, tempat orasi Ulama'-ulama', Kiai-kiai, Ustadz-ustadz, dan juga tokoh-tokoh masyarakat yang berada di atas panggung persis di depan istana merdeka dengan dijaga ketat oleh para petugas keamanan. Waktu semakin sore dan masih banyak rombongan Umat Islam yang terus berdatangan ke titik sentral di dekat istana. Gemuruh Takbir dan Shalawat mengiringi. Kalimat-kalimat "Adili", "Tangkap", "Turunkan" juga kerap kali terdengar. Suasanya sore itu Alhamdulillaah masih dalam kondisi tenang, tertib, aman, dan kondusif. Ketika jam menunjukkan sekitar jam 5 lewat hingga menjelang waktu Maghrib, banyak dari kami yang berjalan berbalik arah ke Masjid Istiqlal untuk persiapan mendirikan shalat Maghrib berjama'ah dan sebagian besar masih berada di titik kumpul di dekat istana dan sekalian mendirikan shalat Maghrib di jalan raya secara berjama'ah. ~ Allaahu Akbar! 


Demikian yang dapat saya bagikan sedikit cerita Umat tercinta ini. Semoga bermanfaat dan ada hasilnya. Allaahumma Aamiin. 


*Ditulis di Jakarta, 5 Shafar 1438 H / 5 November 2016 M.

 الحمد لله رب العالمين