Jumat, 29 November 2013

Mengenal Otak

بسم الله الرحمن الرحيم 

Mengenal Otak


Data Otak Manusia:
~ Beratnya kira-kira sekitar 1,5 kg
~ 78% Air, 10 5 Lemak, 8% Protein
~ Kurang dari 25% Berat Tubuh
~ Meguunakan 20% Energi Tubuh
~ 100 Milyar Neuron
~ 1 Triliun Sel Glial
~ 1000 Triliun Titik Sambungan Sinaptik
~ 280 Kuintiliun Memori


        Otak dapat diibaratkan sebagai sesuatu yang bisa disimpan rapi di atas telapak tangan kita adalah suatu organ yang merupakan "Jati Diri" kita. Marilah kita pelajari otak dengan mengikuti penjelasan dari Robert Ornstein dan Richard F Thompson dalam The Amazing Brain sebagai berikut:

        Ukurannya hanya sebesar buah anggur. Beratnya kira-kira sama dengan berat buah kol. Inilah satu-satunya organ yang tidak bisa kita cangkok dan kita adalah tetap diri kita sendiri. Otak mengatur seluruh fungsi tubuh, mengendalikan seluruh perilaku dasar, kita belajar, berpikir, merenung, makan, tidur, menghangatkan tubuh, dan lain sebagainya. Otak bertanggung jawab atas semua kegiatan kita yang sangat canggih dan menciptakan peradaban, ilmu, seni, musik, dan bahasa. Harapan-harapan kita, pikiran kita, emosi kita, dan kepribadian kita semua ditumpuk di satu tempat di dalamnya. 

        Setelah ribuan ilmuwan mempelajarinya selama berabad-abad, hanya ada satu kata untuk menggambarkannya "MENAKJUBKAN". 

        Ada kira-kira seratus milyar neuron atau sel saraf di dalam otak. Dalam satu otak manusia, jumlah kemungkinan interkoneksi di antara sel-sel ini lebih besar dari jumlah atom di alam semesta. Subhaanallaah 

        Walaupun kita tidak pernah dapat mengungkapkan misteri otak secara sempurna, kita sekarang tahu banyak tentangnya. Kita tahu kira-kira apakah otak itu, apa yang dilakukannya, dan mengapa ia berlaku seperti itu. Wallaahu A'lam Bish Shawaab


*Tulisan Ini saya tulis karena terinspirasi dengan buku ilmiah tentang meningkatkan daya ingat yang pernah saya baca. 


~Semoga Bermanfaat~ 

آمين 



Jumat, 22 November 2013

Pelajar yang Sukses. . . . . .

بسم الله الرحم الرحيم 

Pelajar yang Sukses


          Pada tulisan ini, saya membahas tentang kiat-kiat menjadi pelajar yang sukses. Saya terinspirasi dari buku hadiah kenang-kenangan dari pondok pesantren yang telah saya baca berulang-ulang hingga pada kesempatan yang baik ini saya ingin menuangkannya dalam blog pribadi saya ini. Berikut kiat-kiat seorang pelajar yang sukses......

Pelajar yang Sukses Itu Adalah........

[1] Memiliki cita-cita yang tinggi, tidak mengenal putus asa, memiliki kemauan yang terus-menerus, memiliki ambisi yang besar terhadap ilmu, serta semangat untuk mendapatkan manfaat ilmu yang tidak ada bandingannya. 

[2] Mengetahui kemuliaan ilmu, manfaatnya yang terpuji, dan nilainya yang tak terhingga.

[3] Bertahap dalam mendapatkan ilmunya, kalimat demi kalimat, bab demi bab.

[4] Memulai sesuatu dengan yang paling penting.

[5] Menggunakan kesempatan masa kecil dan masa muda untuk banyak menghafal.

[6] Berkonsentrasi dalam menekuni satu bidang ilmu hingga benar-benar memiliki keahlian di dalamnya. 

[7] Selalu mengulang-ulang dan mempertajam pengetahuan dan mendalaminya. 

[8] Mempunyai pengetahuan besar untuk menemukan sesuatu yang baru dan menjauhi sikap meniru atau mencontoh orang lain. 

[9] Mencari pengetahuan pada banyak disiplin ilmu.

[10] Memiliki banyak cara dalam mendapatkan ilmu seperti menerima ilmu secara langsung dari para guru, membaca buku, mendengarkan pelajaran, berpikir, dan mengulang pelajaran.

[11] Mempunyai perhatian besar terhadap tulis-menulis dalam bidang yang ditekuninya, mengajarkannya, serta mendalaminya setiap saat. 

[12] Mempraktekkan ilmu syar'i yang bermanfaat, karena ilmu syar'i merupakan harta kekayaan yang paling utama dan sangat berharga nilainya. 





*Referensi & Inspirasi Bacaan:
Buku 'Kunci Sukses' karya Dr. 'Aidh Abdullah Al-Qarni. 


~Semoga Bermanfaat~ 

آمين

Jumat, 15 November 2013

Bacaan Dzikir

بسم الله الرحمن الرحيم 

Bacaan Dzikir


اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَ أَنَا عَبْدُكَ، وَ أَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَ وَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَ أَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ. آمين


"Ya Allah. Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan kecuali Engkau, Engkau-lah yang menciptakan aku. aku adalah hamba-Mu. aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau." [H.R. Bukhari 7/150] 


مِنْ كِتَابِ: حِصْنُ المُسْلِمِ. مِنْ أَذْكَارِ الكِتَابِ وَ السُّنّةِ
سعيد بن على بن وهف القحطاني
ترجمة محروس علي 

*Referensi: 
Buku 'Kumpulan Do'a Dalam Al-Qur'an & Hadis' Said bin Ali bin Wahf Al-Qohthoni. 
hlm. 105-106.                

~Semoga Bermanfaat~ 

آمين

Jumat, 08 November 2013

Agar Iman Selalu Bertambah

بسم الله الرحمن الرحيم 

Agar Iman Selalu Bertambah
[Faktor~faktor Penyebab Bertambah dan Berkurangnya Iman]


          Iman adalah pengikat hati dan perasaan yang akan menentukan kebahagiaan dan kesengsaraan hidup manusia. Karenanya, ia merupakan perkara paling penting, kewajiban paling urgen dan utama, serta kekayaan paling mahal dalam kehidupan seorang manusia. Kedudukannya begitu tinggi dan tempatnya juga sangatlah mulia. Ia -- Jika terbebas dari kesyirikan-- adalah merupakan segala kebaikan hidup di dunia dan di akhirat. Namun, seperti yang kita ketahui, keadaan iman dalam diri kita sangatlah fluktuatif. Naik-turun, bertambah dan berkurang. Banyak faktor yang dapat menyebabkan keimanan bisa bertambah, menguat, dan tumbuh berkembang. Sebagaimana juga sebaliknya, banyak juga faktor penyebab keimanan berkurang, melemah, bahkan mungkin menghilang. Na'uudzu billaahi min dzaalik!. 

          Pada tulisan ini, saya hanya memaparkan beberapa faktor bertambah dan berkurangnya iman. Berikut perinciannya....

[1] Faktor-faktor Penyebab Bertambahnya Iman
     ~ Mempelajari ilmu-ilmu yang baik dan bermanfaat
     ~ Membaca Al-Qur'an dan mentadabburinya (maknanya)
     ~ Mengenal Nama-nama Allah yang Baik dan Sifat-sifat-Nya yang Tinggi
     ~ Merenungkan sirah (perjalanan) Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم yang mulia
     ~ Memperhatikan kebaikan ajaran Islam
     ~ Membaca kisah generasi salaf yang shalih (para pendahulu)
     ~ Merenungkan ayat-ayat kauniyah Allah atau memperhatikan dan merenungi 
        makhluk-makhluk dan segala ciptaan Allah yang terdapat tanda-tanda kekuasaan-Nya
     ~ Bersungguh-sungguh dan ikhlas dalam mengerjakan amal-amal shalih (baik)
     ~ dan lain semisalnya yang dapat menjadi faktor-faktor penyebab bertambahnya iman.

[2] Faktor-faktor Penyebab Berkurangnya Iman
     - Jauh dari berilmu atau jauh dari mempelajari ilmu-ilmu pengetahuan yang bermanfaat, 
       terutama seputar agama Islam, keislaman, aqidah, tauhid, ilmu al-Qur'an dan al-Hadis, 
       dan ilmu-ilmu bermanfaat lainnya.
     - Lalai terhadap sesuatu yang baik
     - Melakukan kemaksiatan dan dosa (baik dosa kecil maupun dosa besar)
     - Berbuat kejahatan
     - Bergaul dengan orang yang buruk akhlaknya
     - dan lain semisalnya yang dapat menjadi faktor-faktor penyebab berkurangnya iman.



*Referensi Bacaan:
~Buku 'Agar Iman Selalu Bertambah'. Karya Syaikh Abdur Razaq bin Abdul Muhsin [Dosen Aqidah di Universitas Islam Madinah].
~Diterbitkan oleh Pustaka Arafah.

~Semoga Bermanfaat~ 




Jumat, 01 November 2013

Keutamaan Ilmu

بسم الله الرحمن الرحيم 

Keutamaan Ilmu

~Keutamaan Ilmu [Penuntut Ilmu dan Ulama]

Al-Qur'an dan Al-Hadis banyak menyebutkan tentang keutamaan ilmu dan pemiliknya. Di antaranya adalah sebagai berikut: 

Firman Allah Ta'ala dalam Surah Al-Mujadilah ayat 11 yang artinya:

"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, "Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis," maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, "Berdirilah kamu," maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan." [QS. Al-Mujadilah: 11]

~Beberapa Sabda Nabi صلى الله عليه و سلم:

"Orang yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, niscaya Allah akan memudahkan jalan baginya menuju surga." (HR. Muslim) 

"Orang yang menunjukkan (seseorang) kepada kebaikan, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya." (HR. Muslim) 

~Berikut beberapa Atsar yang menyebutkan tentang keutamaan ilmu: 

[1] Dunia ini terlaknat dan terlaknat pula penghuninya kecuali orang yang mempelajari kebaikan dan mengajarkannya. [Ka’ab Al-Ahbar]

[2] Ibnu Mas'ud berkata: Orang yang berilmu mempunyai derajat sebanyak 700 derajat di atas derajat orang mukmin. Jarak satu derajat dengan derajat lainnya sejauh perjalanan 500 tahun." 

[3] Mu'adz bin Jabal berkata: Pelajarilah ilmu, karena mempelajari ilmu karena mengharap wajah Allah itu mencerminkan rasa khasyah (takut), mencarinya adalah ibadah, mengkajinya adalah tasbih, menuntutnya adalah jihad (kesungguhan), mengajarkannya untuk keluarga adalah taqarrub (pendekatan). Ilmu adalah pendamping di saat sendirian dan teman karib di saat menyepi. 

[4] Ibnu Qayyim menerangkan tentang kelebihan ilmu di atas harta:

    (1) Ilmu adalah warisan Nabi, sedangkan harta adalah warisan para raja dan orang kaya. 
    (2) Ilmu menjaga pemiliknya, sedangkan harta harus dijaga oleh pemiliknya.
    (3) Ilmu mengendalikan harta, sedangkan harta dikendalikan oleh ilmu, dengan demikian ilmu adalah 
         memerintah sedangkan harta diperintah.
    (4) Ilmu selalu bertambah jika didermakan dan diajarkan kepada orang lain, sedangkan harta akan
         habis apabila dibelanjakan kecuali Shadaqah.
    (5) Ilmu senantiasa menemani pemiliknya hingga ke liang kubur, sedangkan harta akan memisahkan
         diri dari pemiliknya sesudah kematiannya kecuali Shadaqah.
    (6) Harta dapat diperoleh oleh setiap orang, baik kafir maupun muslim, yang durhaka maupun yang Shalih.
         Sedangkan ilmu yang bermanfaat tidak akan diperoleh kecuali oleh seorang mukmin.
    (7) Para raja dan lainnya membutuhkan orang yang berilmu, sedangkan orang miskin dan orang-orang
         yang butuh memerlukan harta.
    (8) Pemilik harta bisa saja menjadi fakir antara siang dan malam hari, sedangkan ilmu tidak dikhawatirkan
         kemusnahannya, kecuali jika pemiliknya menyia-nyiakannya.
    (9) Harta kadangkala dapat menjadi sebab kebinasaan pemiliknya, berapa banyak orang yang kaya 
         diincar karena hartanya. Sedangkan ilmu adalah kehidupan bagi pemiliknya meskipun sudah wafat. 
    (10) Kebahagiaan karena ilmu itu bersifat abadi, sedangkan kebahagiaan harta bersifat sementara dan 
          suatu saat akan binasa.
    (11) Orang yang berilmu kadar dan nilainya ada pada dirinya, sedangkan orang kaya nilainya terdapat
          pada hartanya. 
    (12) Orang kaya dengan hartanya mengajak orang lain untuk mengejar dunia, sedangkan orang yang 
          berilmu mengajak orang lain untuk menuju akhirat. 

*Referensi:
Buku Agenda Pelajar Muslim (Qisty) tentang Keutamaan Ilmu (Penuntut Ilmu dan Ulama) hlm. 7-12 dengan Penyeleksian dari Penulis. 

~Semoga Bermanfaat~