Minggu, 13 Juli 2014

URGENSI IMAN dan TAQWA kepada ALLAH TA'ALA

بسم الله الرحمن الرحيم

 

أَهَمِّيَّةُ الإِيْمَان وَ التَّقْوَى إِلَى اللهِ تَعَالَى

URGENSI IMAN dan TAQWA kepada ALLAH TA'ALA

Ditulis oleh: Manhajuddin Zuhudi

 

 

 

     إن الحمد لله نحمده و نستعينه و نستغفره و نعوذ بالله من شرور أنفسنا و من سيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضلّ له، و من يضلله فلا هادي له. أما بعد

 

          Pertama-tama dan yang paling utama marilah kita bersyukur kepada Allah 'Azza wa Jalla, karena Dialah yang mengkaruniai kita Nikmat Kesehatan dan Nikmat Umur Panjang. Alhamdulillaah. Kedua, tak lupa kita curahkan Shalawat serta Salam kita kepada baginda tercinta kita Nabi Muhammad Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam yang Mulia, karena beliaulah Ajaran Islam dapat kita rasakan hingga pada zaman kita saat ini. Ketiga, kita juga harus senantiasa bersyukur atas nikmat Islam yang sudah sejak kita lahir di bumi ini kita telah beragama Islam. Sungguh beruntunglah kita. Sebagaimana Firman Allah 'Azza wa Jalla di dalam Al-Qur'an Surah Ali Imran Ayat ke-19 yang artinya: "Sesungguhnya Agama di sisi Allah ialah Islam." [QS. Ali Imran: 19]

Membaca kutipan ayat suci Al-Qur'an tersebut di atas maka sudah sangat jelas bagi kita bahwa agama yang paling benar dan diakui oleh Allah hanyalah Agama Islam yang sudah sangat jelas dan mutlak kebenarannya. Islam Rahmatan lil 'Aalamiin. 

           Pada kesempatan yang baik ini, saya akan membahas tentang hal-hal yang sangat penting dalam kehidupan seorang Muslim di dunia ini yaitu tentang "Urgensi Iman dan Takwa kepada Allah Ta'ala".

Pertama, tentang Iman kepada Allah Ta'ala

          Secara bahasa, Iman itu dapat diartikan dengan 'percaya' الإيمان bahkan pada hakikatnya definisi dari Iman itu sendiri adalah Keyakinan, lebih dari sekadar percaya. Secara istilah Iman adalah keyakinan kuat yang tidak dicampuri dengan keraguan dan disertai dengan perbuatan yang membuktikan keyakinan itu. Sebagaimana dijelaskan di dalam buku Al Iman karya Syaikh Abdul Majid Az Zindani. Defiisi di atas menunjukkan adanya cakupan dua aspek yang dimiliki oleh Iman yaitu keyakinan dan perbuatan. Perlu kita ketahui bahwa selain ilmu, iman juga menjadi faktor penentu diterimanya amalan seorang hamba.

          Iman itu harus dicari dan tidak dapat diwarisi oleh siapa pun. Iman itu bersifat fluktuatif, kadang bertambah dan kadang juga berkurang dalam hati seseorang. Iman itu bertambah dengan diri kita senantiasa melakukan ketaatan kepada Allah 'Azza wa Jalla dan iman itu dapat berkurang apabila diri kita melakukan kemaksiatan. Dalam hal agar Iman dapat bertambah, Allah telah memberi Tips bagi kita dalam Al-Qur'an surah Al-Anfal Ayat ke-2 yang artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka apabila disebut Nama Allah (Sifat-sifat yang mengagungkan dan memuliakan-Nya) gemetar hatinya dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah kuat imannya dan kepada Tuhan (Allah) mereka bertawakal." [QS. Al-Anfal: 2]

 

 Kedua, tentang Taqwa kepada Allah Ta'ala

          Taqwa dalam bahasa Arab berasal dari kata وَقَى - يَقِيْ - وِقايَةً yang memiliki arti 'Memelihara'. Jadi, Taqwa itu secara sederhana dalam bahasa Arab berarti memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala Perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Jadi, taqwa tidak sekadar Takut. Istilah lain dari Taqwa adalah Ridha yang memiliki arti menerima dengan rela dan senang hati tanpa beban hukum-hukum dan ketentuan Allah. Ilustrasi dari Taqwa itu sendiri pernah dijelaskan oleh Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam seperti seseorang yang berjalan di suatu jalan dan di jalan yang dilalui orang itu banyak terdapat duri, maka dipastikan orang itu akan sangat berhati-hati saat melewati jalan tersebut. Itulah Taqwa.

          Firman Allah 'Azza wa Jalla di dalam Al-Qur'an Al-Karim Surah Ali Imran Ayat yang ke- 102 yang Artinya: "Wahai orang-orang yang Beriman! Bertaqwalah kepada Allah sebenar-benar taqwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim." [QS. Ali Imran: 102]

          Iman dan Taqwa itu pada hakikatnya keduanya memiliki korelasi atau hubungan yang sangat terikat dan dekat. Hal itu dikarenakan kondisi keimanan seseorang yang baik dan berkualitas sudah akan tentu  lambat laun akan melahirkan sifat, sikap, dan perilaku Taqwa dalam hati seseorang. 

Wallaahu A'lam bi al-Shawaab.

الحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ 

~Semoga Bermanfaat~

آمين يـــــــالله


        

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar